BANJAR, KOMPAS.TV - Total sebanyak 33 adegan diperagakan dalam rekonstruksi pembunuhan Sabriansyah, seorang Warga Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, yang diduga akibat memprotes aktivitas jalan tambang batubara digelar pihak Polres Banjar, Kalimantan Selatan.
Baca Juga Senjata Api Hingga Antitank Ditemukan dalam Paket, Ini Penjelasan GM Bandara Syamsudin Noor di https://www.kompas.tv/regional/414277/senjata-api-hingga-antitank-ditemukan-dalam-paket-ini-penjelasan-gm-bandara-syamsudin-noor
Dari hasil rekonstruksi, terlihat para pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban, menggunakan senjata api dan senjata tajam.
Pelaku melepaskan 4 kali tembakan ke tubuh korban.
Meski demikian, Mahyuni, anak korban meyakini tindakan para pelaku lebih sadis dari reka adegan yang dilakukan.
"Lihat dari awal sampai jatuhnya korban tidak seperti itu, mereka sangat beringas dan sadis, kita lihat itu sudah sangat sadis, apalagi fakta di lapangan tidak seperti itu menurut saksi," ucap Mahyuni.
Sementara mata luka tembakan di tubuh belum dapat diungkapkan karena masih menunggu hasil laboratorium forensik.
"untuk badan mungkin masih menunggu hasil labfor ya," tutur Iptu Bara Pratama Maha Putra, Kasatreskrim Polres Banjar.
Baca Juga Senjata Api Ditemukan di Cargo Bandara Syamsudin Noor, Pemiliknya Pria Asal Banjarmasin di https://www.kompas.tv/regional/414232/senjata-api-ditemukan-di-cargo-bandara-syamsudin-noor-pemiliknya-pria-asal-banjarmasin
Satu orang tersangka tidak hadir dalam reka adegan karena sakit.
Kasus ini terjadi bulan april lalu, Sabriansyah dibunuh karena memprotes aktivitas jalan tambang batubara yang beroperasi di Desa Mangkauk, Kabupaten Banjar, tempat Sabriansyah dan keluarganya tinggal.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/414279/rekonstruksi-pembunuhan-warga-yang-protes-jalan-tambang-batubara-di-kabupaten-banjar