JAWA BARAT, KOMPASTV - Masih soal penggelapan uang koperasi. Uang tabungan sejumlah siswa SD Negeri di Pangandaran, Jawa Barat yang tidak bisa dicairkan di tiga koperasi masih ditelusuri tim khusus bentukan Bupati Pangandaran.
Pihak sekolah mendesak agar koperasi segera mencairkan uang tabungan siswa.
Kasus tak bisa dicairkannya uang tabungan murid sejumlah sekolah dasar di Pangandaran, Jawa Barat yang mencapai Rp 5 miliar masih terus diselidiki. Bupati Pangandaran membentuk tim khusus yang kini tengah menyelidiki ke sekolah-sekolah terkait.
Tiga koperasi di dua kecamatan, yakni Parigi dan Cijulang mengaku mengalami kredit macet. Uang tabungan siswa diputar dengan cara salah satunya dipinjamkan ke sejumlah pihak. Namun sayang, peminjam yang kebanyakan guru yang masih aktif maupun yang sudah pensiun tidak menyicil utangnya.
Sejumlah kepala sekolah dari 35 sekolah dasar di Kecamatan Cijulang dan Parigi yang diperiksa timsus mengaku tidak mengetahui uang tabungan siswanya disimpan di koperasi.
Pihak sekolah bersama komite sudah beberapa kali menagih ke koperasi yang bersangkutan, tetapi belum berbuah hasil.
Kini, orangtua siswa yang tak bisa mencairkan tabungannya berharap uangnya kembali. Seperti Heni, orangtua siswa SD Negeri Dua Kondangjajar yang tidak bisa mencairkan tabungan anaknya sebesar Rp 24 juta.
Orangtua siswa masih menaruh harapan besar kasus bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Harapan mereka hanya satu. Uang tabungan putra putri mereka bisa dikembalikan secara utuh.
Baca Juga Kepala Sekolah Tidak Tahu dan Kaget soal Uang Tabungan Murid Ada di Koperasi di https://www.kompas.tv/regional/418992/kepala-sekolah-tidak-tahu-dan-kaget-soal-uang-tabungan-murid-ada-di-koperasi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/419213/uang-tabungan-sdn-di-pangandaran-tak-bisa-dicairkan-di-3-koperasi