TASIKMALAYA, KOMPAS.TV - Ratusan orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pakemitan1 dan 3 di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Desa Pakemitan Tasikmalaya beberapa waktu lalu.
Hal tersebut dikarenakan kisruh tabungan siswa yang raib. Peristiwa ini terjadi sejak bulan juni 2023 lalu, para orangtua siswa tak bisa mencairkan uang tabungannya sebelum proses kenaikan kelas. Uang tabungan milik siswa seperti SDN Pakemitan 1 sebesar Rp300 juta dan SDN Pakemitan 3 Rp500 juta tersebut, dikuasai oleh mantan kepala dekolah.
Setelah viral di media sosial, mantan kepala sekolah Ijang Suhandi akhirnya bisa ditemui. Dirinya mengaku khilap dan mengakui menggunakan uang milik tabungan siswa. Uang yang disetorkan dari bendahara sekolah tersebut tidak disimpan di bank, melainkan dipakai keperluan pribadi.
Dirinya mengaku siap bertanggung jawab dan akan mengembalikan uang tabungan tersebut pada 30 juli mendatang.
Dampak dari tidak dibagikannnya tabungan tersebut, sejumlah orang tua terpaksa harus meminjam uang kepada orang lain, untuk proses pendaftaran ke sekolah. Hal itu seperti yang dialami oleh Dodi Kurniadi, dirinya terpaksa harus meminjam uang kepada kerabat dan tetangganya, untuk mendaftarkan anaknye ke pondok pesantren (ponpes).
Orang tua berharap uang tabungan anaknya yang dibawa kabur mantan kepala sekolah itu bisa segera dicairkan. Jika tidak pun, berharap pemerintah kabupaten melaui dinas terkait turun langsung menyelesaikan kasus ini.
Untuk lebih tahu berita terupdate seputar Jawa Barat, bisa klink link di bawah:
IG : https://www.instagram.com/kompastvjabar/
Youtube : https://www.youtube.com/@KompasTVJawaBarat
Twitter : https://twitter.com/kompastv_jabar
Facebook : https://www.facebook.com/KompasTVJawaBarat
TikTok: https://www.tiktok.com/@kompastvjabar
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/428787/ngaku-khilaf-eks-kepsek-bawa-uang-rp800-juta-siap-tanggung-jawab