JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah telah mendeteksi masuknya covid-19 subvarian Omicron EG.5 atau Eris ke Indonesia.
Namun, Kementerian Kesehatan memastikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir, lantaran tingkat fatalitas varian Eris yang rendah.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, varian Eris memiliki gejala dan pola yang hampir sama dengan varian covid-19 lainnya, yaitu batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, lemas, hingga nyeri otot.
Meskipun memiliki tingkat penularan yang tinggi, WHO menemukan bahwa varian Eris memiliki tingkat fatalitas yang rendah.
Baca Juga Penting, Ini Fakta-Fakta tentang Virus Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 yang Paling Menular di https://www.kompas.tv/internasional/365327/penting-ini-fakta-fakta-tentang-virus-covid-19-subvarian-omicron-xbb-1-5-yang-paling-menular
Namun, varian Eris memiliki kecenderungan untuk menetralkan antibodi, sehingga bisa menurunkan tingkat kekebalan vaksinasi terhadap varian ini.
Kementerian Kesehatan pun mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir, namun tetap waspada.
Untuk mengantisipasi penularan, masyarakat bisa memastikan kelengkapan dosis vaksinasi, menggunakan masker di tempat ramai atau ketika sedang sakit, serta memeriksan diri ke Dokter apabila mengalami gejala varian Eris.
Namun, apakah penanganannya sama dengan flu biasa, bagaimana untuk warga yang belum, atau tidak dapat divaksin?
Kompas TV berbincang dengan Juru Bicara Kementerian Kesehatan, M Syahril.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/433589/tetap-waspada-subvarian-omicron-eris-ditemukan-di-indonesia