CIAMIS, KOMPAS.TV - Warga Desa Mekarmulya ini kompak mengolah nira menjadi gula aren jenis produk semut dan cetak.

Gula aren yang dibuat Kelompok Petani Milenial binaan Dinas Perkebunan Jawa Barat ini memiliki aroma yang mampu bertahan lama.

Kadar gulanya juga relatif kecil sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes.

Tak heran permintaan gula aren banyak dipesan pemilik kedai kopi, toko atau super market di Jawa Barat, bahkan sudah tembus ke pasar mancanegara seperti Singapura, Hongkong dan Amerika.

Setiap pagi, kelompok tani menyadap nira. Nira yang terkumpul pada sore hari kemudian dimasak dan dicetak bulat.

Sebagian dibuat gula semut dengan cara menumbuk gula yang sudah dimasak lalu diayak.

Kemudian dimasukan ke dalam mesin oven untuk dikeringkan.

Gula semut kemudian dikemas ke dalam toples dan plastik.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, kehadiran petani milenial menjadikan pendapatan andalan ekonomi masyarakat dan menjadi sektor pertahanan pangan di tingkat desa.

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat, Jafar Ismail mengatakan kehadiran Kampung Kawung di Kabupaten Ciamis sangat mengapresiasi karena bisa meningkatkan pendapatan petani sekitar.

Berkat keberhasilan Kampung Kawung, petani milenal di Desa Mekarmulya menerima beberapa penghargaan dari pemerintah dan bantuan mesin oven dari Dinas Perkebunan Jawa Barat.

Kehadiran petani milenial juga menyerap ratusan tenaga kerja dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pelosok desa.

Baca Juga Teratas di Survei Cawapres Litbang Kompas, Ridwan Kamil Ungkap Langkah Politiknya di https://www.kompas.tv/video/437160/teratas-di-survei-cawapres-litbang-kompas-ridwan-kamil-ungkap-langkah-politiknya




Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/438899/miliki-aroma-khas-gula-aren-petani-milenial-ciamis-tembus-pasar-dunia