KOMPAS.TV - Jelang Pilpres 2024, Presiden Joko Widodo diwanti-wanti untuk netral. Hal ini dikarenakan Putranya, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai Bacawapres Prabowo Subianto.
Jokowi pun sempat menyebut jika dirinya berpesan pada Kepala Daerah dan ASN untuk netral dan tidak mengintervensi pada Pemilu 2024.
Sementara Ketua FORMAPPI, Lucius Karus menyoroti sikap presiden yang sempat mengundang para bakal capres untuk makan siang di Istana.
Menurut Lucius, sikap Jokowi yang di ingin disebut tidak cawe-cawe, nyatanya tidak terbukti. Pasalnya presiden justru melakukan pertemuan dengan relawan daerah untuk menyatakan dukungan ke bakal capres tertentu.
Tak hanya itu, Analis Politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto menyebut presiden kerap kontradiktif.
Sikapnya yang menyebut netral hanya bersifat seruan tanpa tindakan yang konkret.
Pilpres pun kian dekat, para bakal calon bacaores dan bacawapres pun tengah mempersiapkan diri.
Netralitas Jokowi pun kembali dipertaruhkan karena putra sulungnya menjadi salah satu kontestan di Pilpres 2024.
Baca Juga Cerita Jusuf Kalla Soal Beda Politik Sayang Anak ala Jokowi, SBY, dan Megawati di https://www.kompas.tv/video/456661/cerita-jusuf-kalla-soal-beda-politik-sayang-anak-ala-jokowi-sby-dan-megawati
#netralitas #jokowi #jokowikontradiktif #pilpres
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/457702/netralitas-jokowi-di-pilpres-dipertanyakan-analis-kerap-kontradiktif-soal-pilpres