BEKASI, KOMPAS.TV - Adik korban menjadi saksi atas peristiwa mengenaskan pagi itu.
Saksi menuturkan pembunuhan terjadi sangat cepat.
Pelaku menyerang korban dengan tiba-tiba.
Kaget, saksi lantas meminta pertolongan kepada warga sekitar.
Ketua RT, Jumadi ikut mengevakuasi korban dan melihat detik-detik korban mengembuskan napas terakhirnya.
Menurut kesaksian Jumadi, korban mengembuskan napas terakhir saat di rumah sakit.
Awalnya beredar informasi simpang siur terkait motif pembunuhan dari pelaku.
Baca Juga Terlibat Cekcok, Adik Tega Aniaya Kakak hingga Tewas di https://www.kompas.tv/video/454878/terlibat-cekcok-adik-tega-aniaya-kakak-hingga-tewas
Menurut Jumadi, pelaku sempat menyebut dendam terhadap orang tuanya, namun keterangan pelaku berubah saat reka ulang adegan.
Sebagai tetangga, Jumadi melihat pelaku memang jarang terlihat keluar rumah, namun tidak ada tanda-tanda adanya gangguan kejiwaan.
Jumadi juga menyebut pelaku belum lama menganggur dan baru dirumahkan dua minggu lalu.
Kompol Samsono, Kapolsek Cikarang menceritakan peristiwa pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap korban.
Berdasarkan penyelidikan polisi, Kompol Samsono menyebut belum ditemukan adanya motif dendam dari pelaku terhadap orang tua.
Polisi juga tidak menemukan unsur perencanaan dalam kasus ini, meskipun pelaku sempat menutup pintu sebelum melakukan aksi jahatnya.
Menurut polisi, tindakan pelaku yang menganiaya korban adalah aksi spontan setelah emosi dengan ucapan korban.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/458151/fakta-kasus-kakak-bunuh-adik-di-bekasi-korban-masih-hidup-saat-dibawa-ke-rumah-sakit