JAKARTA, KOMPAS.TV - Politik rasa sinetron, sindiran ini disampaikan Presiden Jokowi di perayaan Hari Ulang Tahun ke-59 Partai Golkar awal pekan ini.
Menurut Jokowi, pilpres harusnya diisi dengan gagasan dan ide, bukan drama seperti yang belakangan terjadi.
Entah siapa yang disindir Jokowi, tapi belakangan situasi politik Indonesia memang tengah memanas.
Berbagai faktor ditengarai sebagai pemicu, mulai dari putra sulung Jokowi yang juga kader PDIP, Gibran Rakabuming yang menjadi Bacawapres Prabowo Subianto, hingga sidang etik Mahkamah Konstitusi yang berujung pencopotan adik ipar Jokowi, Anwar Usman dari kursi Ketua MK.
Sementara pekan lalu di acara deklarasi Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud di Semarang Jawa Tengah, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani sempat menyinggung soal kawan yang kini menjadi lawan di pilpres 2024.
Sindiran Jokowi soal politik rasa sinetron ditanggapi pula oleh kandidat di pilpres 2024, Ganjar Pranowo setuju sementara Prabowo menilai persaingan di pilpres tidak akan bertahan lama karena perdamaian akan datang saat pemilu usai.
Pengamat Politik Dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai bahwa drama politik ini merupakan berbalas kritikan. Sebelumnya Hasto Kritiyanto mengkritik Presiden Jokowi, kemudian Jokowi membalas kritikan PDIP yang dianggap terlalu terbawa perasaan, kemudian Puan Maharani membalas dengan sindiran "kawan jadi lawan".
Baca Juga Politisi PDIP soal Sinetron Politik yang Disebut Jokowi: Siapa Sutradara-Pemain, Publik Bisa Lihat di https://www.kompas.tv/nasional/459661/politisi-pdip-soal-sinetron-politik-yang-disebut-jokowi-siapa-sutradara-pemain-publik-bisa-lihat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/459723/kata-ujang-komarudin-soal-politik-rasa-sinetron-ini-saling-balas-kritikan