KABUPATEN AGAM, KOMPAS.TV - Posko tanggap darurat bencana erupsi Gunung Marapi, hingga kini masih terus dibuka meski operasi SAR resmi dihentikan.
Pemda tetap membuka posko tanggap darurat untuk menampung laporan orang hilang saat terjadi erupsi Marapi hari Minggu pekan lalu.
Posko berdiri hingga tiga hari ke depan atau hari Minggu (10/12).
Selain di posko yang berlokasi di Desa Batu Palano, warga juga bisa melapor ke polsek-polsek terdekat.
Hari Rabu (06/12) kemarin, tim SAR berhasil mengevakuasi seluruh korban pendaki di Gunung Marapi.
Baca Juga Polisi Periksa BKSDA Sumbar Terkait Standar Operasional dan Pengawasan Pendakian Marapi di https://www.kompas.tv/video/467393/polisi-periksa-bksda-sumbar-terkait-standar-operasional-dan-pengawasan-pendakian-marapi
Dari 75 pendaki yang berhasil di bawa turun, 23 diantaranya meninggal dunia, dan 52 lainnya selamat.
Hingga Jumat (08/12) pagi, erupsi Gunung Marapi masih terus terjadi.
Pemerintah Kabupaten Agam juga menetapkan masa tanggap darurat hingga tanggal 18 Desember 2023.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan aktivitas Gunung Marapi, yang dapat membahayakan warga di sekitar kaki gunung.
Masyarakat juga diimbau tidak mendekati radius tiga kilometer, dari kawah Gunung Marapi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/467520/pemkab-agam-tetapkan-masa-tanggap-darurat-bencana-erupsi-marapi-hingga-18-desember