JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jakarta, Annelia Sari Sani, tekanan ekonomi dan sosial mempercepat eskalasi perubahan tingkah laku seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan nekat.
Meski sang ayah W berprofesi sebagai guru yang mestinya jadi contoh, Anne melihat bisa saja W tertekan atau tidak memiliki jalan keluar atas persoalan hidupnya. Bisa jadi aksi nekat ini dilakukan demi menjaga citranya.
Annelia Sari Sani melihat kasus ini tidak bisa dianggap seperti depresi biasa. Menurut Anne, biasanya orang tua yang depresi akan turut serta membawa anak-anaknya "meninggalkan dunia yang kejam ini".
Tiga warga Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jatim ditemukan tak bernyawa pada Selasa (12/12/2023). Mereka yakni ayah berinisial W, ibu berinisial S, dan anak perempuannya berinisial AKE. Saudari kembar AKE yakni ARE sempat berteriak minta tolong ketika mendapati keluarganya terkunci di dalam kamar. Kedua korban ditemukan dalam kondisi mulut berbusa, sementara ayahnya sekarat dan sempat dilarikan ke rumah sakit namun akhirnya tak tertolong.
Simak dialog Rosianna Silalahi bersama Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jakarta Annelia Sari Sani. Saksikan dalam ROSI eps. Anak Bukan untuk Disiksa di kanal youtube KompasTV.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=yxFqFwiv148
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/471906/satu-keluarga-di-malang-tewas-psikolog-bukan-depresi-biasa-rosi