JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada Mei 2023, tersiar kabar 20 WNI disekap di Miawadi, Myanmar. Tak hanya disekap, mereka juga disiksa oleh perusahaan yang mempekerjakan. Tiga keluarga korban penyekapan TKI di Myanmar hadir di ROSI. Kepada Rosianna Silalahi, keluarga mengaku anak-anak mereka nekat ke Myanmar karena terpikat iming-iming gaji pokok 12 juta rupiah/bulan serta bonus puluhan juta rupiah.
Nurhaida menuturkan kisah anaknya, Panji salah satu TKI yang disekap di Myanmar. Panji bercerita kepada ibunya bahwa bekerja selama 18 jam setiap hari. Jika tidak mencapai target, maka korban akan dipukul, disetrum, dan dicambuk. Penyiksaan terjadi setiap hari Sabtu.
Sebanyak 20 korban ini juga sudah dijual sebanyak tiga kali ke perusahaan lain yang masih satu gedung di Myawaddy, Myanmar. Para korban hanya diberi kesempatan untuk mengakses handphone pribadi pada hari Minggu saja selama 3 jam. Kebetulan, ponsel milik Panji adalah yang terakhir disita oleh penjaga, sebelum akhirnya sampai sekarang keluarga hilang kontak.
Ema Ulfatul adalah istri dari Afrilian, salah satu TKI yang disekap di Myanmar. Ia menuturkan, Afrilian bisa bebas jika tukar kepala dengan calon korban lain. Artinya, harus ada tiga orang pengganti Afrilian untuk dipekerjakan secara paksa di Myanmar.
Ema menduga, Afrilian menjadi korban tukar kepala dari Lembaga Penyalur Kerja (LPK) tempat suaminya bekerja. Sebab, saat Afrilian hendak berangkat ke negara tujuan kerja, ada orang lain yang dipulangkan ke Indonesia.
Meski demikian, Ema dan Afrilian sepakat untuk tidak melakukan tukar kepala dengan mencari calon korban lain. Sebab, mereka merasa tidak tega jika harus ada korban-korban selanjutnya.
Kini, para keluarga korban berharap bantuan dari pemerintah untuk segera memulangkan 20 TKI yang disekap di Myanmar. Sebab, lebih dari seminggu keluarga hilang kontak dengan para korban. Keluarga khawatir akan keselamatan mereka, yang seringkali disiksa.
Pemerintah bergerak melakukan negosiasi. Seluruh TKI yang disekap di Myanmar bebas satu hari setelah wawancara ROSI ditayangkan. Kondisi mereka sehat, meski sempat disekap dan disiksa.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=_bcCmXN7lu4
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/472994/penyekapan-tki-di-myanmar-bebaskan-kami-pak-jokowi-rosi-2023