LAMPUNG, KOMPAS.TV - Memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan luas sekitar 500 meter persegi, Iwan seorang pria warga Natar Lampung Selatan Lampung setiap harinya sejak tahun 2016 selalu disibukkan mengurus puluhan ribu ekor ikan cupang.
Baca Juga Semangat Seorang Tuna Daksa Kala Jadi Petugas Coklit KPU di https://www.kompas.tv/regional/518244/semangat-seorang-tuna-daksa-kala-jadi-petugas-coklit-kpu
Ide bisnisnya ini berawal dari melihat pasar ikan cupang yang meningkat di semua kalangan baik anak-anak sampai dewasa yang ternyata hingga saat ini hasil budidayanya sudah bisa diekspor ke sejumlah negara di bagian Asia dan Eropa.
Proses breeder atau budidaya ikan cupang ternyata butuh perawatan maksimal dengan memperhatikan suhu dan air serta butuh waktu sekitar 4 hingga 5 bulan untuk masa panen.
Setidaknya ada 10 jenis ikan cupang milik iwan diantaranya nemo klasik, nemo multicolour, leopard, multi metallic, avatar, galaxy, nemo galaxy dan lainnya yang diberi pakan hidup untuk usia 0-1 bulan dan pelet atau pur halus untuk usia diatas satu bulan.
Dengan memanfaatkan banyaknya peluang salah satunya lewat media sosial setiap bulannya Iwan bisa mengantongi puluhan juta rupiah dari hasil penjualan baik lokal sampai ekspor.
Iwan juga mengaku kerap kewalahan memenuhi tingginya permintaan ikan cupang dari sejumlah negara yang bisa mencapai ribuan ekor setiap bulannya.
Diketahui untuk harga penjualan ikan cupang lokal yaitu mulai dari ribuan sampai ratusan ribu rupiah. Sementara harga penjualan ekspor terendahnya di angka 25 dollar hingga 75 dollar per satu ekornya.
Selain bisa dipelihara sebagai hiasan di dalam rumah, ikan cupang ini juga turut diikutsertakan pada kontestasi guna meningkatkan pemahaman dan minat masyarakat luas tentang ikan.
#bisnis #ikancupang #ekspor
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/518286/budidaya-cupang-di-halaman-rumah-hingga-ekspor-ke-luar-negeri