CILACAP, KOMPAS.TV - Tradisi memetri desa telah digelar di Desa Cinyawang, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Ini adalah perwujudan rasa syukur warga desa dengan limpahan berkah dan rezeki yang telah diberikan Tuhan kepada mereka. Sehingga mereka saling berbagi dengan berebut gunungan yang berisikan berbagai hasil usaha warga.
Tradisi ini dilakukan setiap bulan Muharam atau bulan Suro. Gunungan telur asin, gunungan ikan, gunungan sayur mayur, dan gunungan tempe berukuran raksasa diarak keliling desa dan diiringi oleh para warga, sebelum akhirnya diperebutkan.
Di kompleks kantor desa setempat, ribuan warga saling berebut gunungan. Meski berebut, tetapi tidak terjadi kericuhan.
"Rasanya seneng gitu ramai-ramai sama temen-temen semua gitu. Iya, (dapet) banyak (telur), sama yang lain-lain, saya maunya telur asin aja. Ya seneng aja nanti dibagi sama cucu-cucu sama anak," ucap Tunijah, warga.
"Ya, mudah-mudahan dikasih sehat walafiat, dikasih rezeki yang banyak, umur yang panjang," ujar Yati, warga.
Gunungan telur asin, yang terbuat dari telur bebek memiliki makna tersendiri bagi warga setempat. Pasalnya Desa Cinyawang sejak lama telah dikenal sebagai penghasil telur asin di wilayah Cilacap. Bahkan pada saat masa jayanya, sebanyak 70 persen warga setempat berprofesi sebagai peternak bebek dan pembuat telur asin.
"Jadi ini untuk nguri-uri terkait dengan nenek moyang yang terkait dengan gunungan telor ini diangakat lagi, biar nanti anak cucu kita mungkin di Dusun Cinyawang ini biar ngerti bahwa dulu di sini adalah peternak itik yang banyak. Warga masyarakat 70 persen juga peternak itik," jelas Wasikun Budianto, Kepala Desa Cinyawang.
Gelaran memetri desa dan sedekah bumi diharapkan bisa terus dilaksanakan meriah setiap tahun sebagai tradisi atas limpahan berkah dari sang pencipta kepada warga.
#cilacap #tradisimemetri #suro #muharam
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/525073/tradisi-memetri-desa-warga-berebut-gunungan-telur-asin