YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan dari 1 hingga 31 Agustus.
Setidaknya 14 ribu kepala keluarga di Gunungkidul terdampak kekeringan. Warga Pedukuhan Temuireng Dua, Kelurahan Girisoka, Panggang, Kabupaten Gunungkidul, harus mengambil air sungai di Telaga Moto Indro untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari sejak 4 bulan lalu.
Setiap harinya, warga mengisi jeriken dengan menempuh perjalanan 1 kilometer untuk mendapatkan air.
Sementara itu, untuk kebutuhan minum dan MCK, warga harus menempuh jarak 2 kilometer.
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan di 3 kabupaten, yaitu Kulon Progo, Gunungkidul, dan Sleman.
Setidaknya 14 ribu lebih kepala keluarga di 13 kecamatan di Gunungkidul terdampak kekeringan akibat puncak musim kemarau.
Baca Juga 3 Bulan Air Tak Lancar, Warga Geruduk PDAM Klaten di https://www.kompas.tv/regional/529269/3-bulan-air-tak-lancar-warga-geruduk-pdam-klaten
#yogyakartadaruratkekeringan #kekeringanyogyakarta #yogyakarta
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/529289/status-siaga-darurat-kekeringan-di-kulon-progo-gunungkidul-dan-sleman-akibat-puncak-musim-kemarau