BANYUMAS, KOMPAS.TV - Sudah selama tiga bulan warga di empat RT di Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih. Sumur-sumur warga telah mengering begitu juga dengan jaringan air pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang tidak mencukupi kebutuhan warga.

Menurut keterangan perangkat desa setempat, warga yang terdampak krisis air bersih mencapai 9.000 jiwa atau 240 kepala keluarga.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Banyumas menyebutkan saat ini ada 10 desa di 7 kecamatan yang terdampak kekeringan atau krisis air bersih.

BPBD Kabupaten Banyumas sendiri telah rutin melakukan penyaluran air bersih ke lokasi-lokasi yang terdampak.

"Untuk kemarau, Banyumas sudah tetapkan status siaga darurat dari awal Juni. Ada beberapa kejadian baik kekeringan maupun kebakaran hutan atau lahan. Sesuai data yang sudah masuk ke kami, ada 10 desa tersebar di 7 kecamatan yang terdampak. Desa-desa Ini sudah kami jadwalkan untuk dropping air," jelas Budi Nugroho, Kepala BPBD Kabupaten Banyumas.

"Di sini memang sulit, sewaktu bulan kemarau kurang air," tutur Rasilam, warga Desa Kediri.

BPBD Kabupaten Banyumas juga telah mencadangkan 14 juta liter air untuk antisipasi krisis air pada tahun ini. Sebanyak 140 ribu liter telah disalurkan ke sejumlah wilayah yang telah meminta bantuan.

#krisisairbersih #banyumas #bpbd

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/533762/kemarau-sumur-mengering-warga-kekurangan-air-bersih