Gelar Doktor Honoris Causa Raffi Ahmad: Ada Sebuah Fakta Mencengangkan di Balik Penghargaan

Jurnal Tinta Media 2024-09-30

Views 6

Belum lama ini, publik dikejutkan oleh berita bahwa salah satu selebritas terkemuka Indonesia, Raffi Ahmad, menerima gelar Doktor Honoris Causa. Gelar ini menjadi sorotan luas di kalangan netizen, yang tidak hanya memberi selamat, tetapi juga menggali fakta menarik di balik penghargaan tersebut. Namun, ada hal yang lebih mencengangkan dari sekadar pemberian gelar ini.


Berita tentang gelar Doktor Honoris Causa yang diberikan kepada Raffi Ahmad menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Sejumlah netizen melakukan penelusuran dan menemukan sesuatu yang tidak terduga. Alih-alih menemukan informasi tentang kampus pemberi gelar, mereka justru menemukan alamat yang mengarah pada sebuah hunian apartemen dan hotel. Fakta ini tentu menimbulkan tanda tanya besar mengenai validitas dan kredibilitas institusi yang memberikan gelar tersebut.
.
Salah satu netizen bahkan berkomentar, "Ini bukan lagi soal gelar semata, tapi lebih pada bagaimana sebuah institusi bisa mempertaruhkan reputasinya untuk memberikan gelar pada seseorang tanpa landasan akademis yang jelas."
.
Tidak sedikit netizen yang merasa skeptis terhadap pemberian gelar tersebut. Mereka menyoroti bagaimana mungkin seorang selebritas bisa mendapatkan gelar akademik terhormat tanpa kontribusi yang jelas di dunia pendidikan atau penelitian. Beberapa dari mereka bahkan berpendapat bahwa pemberian gelar ini hanya formalitas atau bahkan bisa jadi bagian dari strategi pemasaran.
.
Salah satu komentar netizen yang viral adalah, "FBI, CIA, harus sungkem sama detektif Konoha. Kerennnn," yang menunjukkan betapa tajamnya investigasi yang dilakukan oleh netizen Indonesia. Komentar lain juga menyoroti betapa pentingnya validasi dalam pemberian gelar, terutama ketika menyangkut figur publik.
.
Salah satu netizen membagikan pengalamannya tentang penawaran serupa dari luar negeri. "Sy juga pernah mendapatkan penawaran gelar Doktor HC dr fakultas Thailand, Philipina, dan Vietnam. Entah dia tahu saya dari mana. Untuk mendapatkan gelar tersebut, membayar 80 juta rupiah. Mereka memberikan proposal dan beberapa orang yang sudah mendapatkannya, namun apakah itu hasil rekayasa atau tidak, saya tidak tahu."
.
Hal ini memicu perdebatan di media sosial mengenai etika di balik pemberian gelar Doktor Honoris Causa oleh institusi luar negeri. Beberapa orang merasa bahwa penghargaan seperti ini sering kali hanya digunakan sebagai barter atau bahkan cara untuk memperoleh pengakuan yang instan.
.
Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan kredibilitas institusi yang memberikan penghargaan tersebut. Penghargaan gelar akademik, terutama yang setinggi Doktor Honoris Causa, seharusnya tidak hanya berlandaskan popularitas atau status selebritas. Penghargaan ini harus diberikan kepada individu yang benar-benar memiliki kontribusi nyata di bidang tertentu, baik itu dalam pendidikan, penelitian, atau pengabdian kepada masyarakat.

Share This Video


Download

  
Report form