KLATEN, KOMPAS.TV - Memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar.
Itulah yang dilakukan Nurul Widiawati dan suaminya melalui Yoso Farm Homestead sejak tahun 2017.
Bersama suaminya, Nurul memanfaatkan lahan di sekitar rumahnya di Dukuh Karang Kulon, Desa Bero, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah untuk berkebun, beternak dan membangun bisnis ramah lingkungan.
Setelah kebutuhan sehari-hari terpenuhi, sisa hasil kebun dan ternak dijual atau jadi sumber cuan.
Salah satu sumber cuan didapatkan Nurul dan suaminya dari budidaya magot dan pupuk dari kotoran ternak.
Melalui Yoso Farm, Nurul mendirikan sistem integrasi swasembada pangan.
Nurul Widiawati merupakan lulusan jurusan Agronomi Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Setelah lulus, Nurul sempat bekerja di Brunei Darussalam lalu kembali ke desa dan mendirikan Yoso Farm.
Tidak hanya berkebun dan beternak, kini Yoso Farm juga sering menerima kunjungan.
Dari Yoso Farm, pengunjung dapat wawasan mengenai sistem integrasi swasembada pangan.
Mandiri pangan jadi tujuan Nurul dan suaminya mendirikan Yoso Farm. Kebutuhan sehari-hari terpenuhi, sisanya jadi profit.
Tidak hanya untuk diri sendiri, sistem integrasi swasembada dibagikan Nurul agar keluarga lain juga bisa hidup dengan mandiri pangan.
Baca Juga Prabowo Targetkan Swasembada Pangan Paling Lambat 4 Tahun Setelah Menerima Mandat di https://www.kompas.tv/nasional/544799/prabowo-targetkan-swasembada-pangan-paling-lambat-4-tahun-setelah-menerima-mandat
#swasembadapangan #yosofarm #klaten
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/544829/yoso-farm-homestead-usaha-warga-klaten-bangun-sistem-integrasi-swasembada-pangan