SORONG, KOMPAS.TV - Dalam rangka Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember dan Hari Noken Sedunia 4 Desember, sejumlah komunitas penyandang disabilitas dan forum noken menggelar pawai bersama di Kota Sorong,Provinsi Papua Barat Daya.
Pawai yang dimulai dari Taman DEO dan finish di halaman Kantor Gubernur Papua Barat Daya ini, menyampaikan beberapa aspirasi mereka kepada pemerintah daerah, yakni mengajak pemerintah untuk lebih serius dalam memastikan hak-hak disabilitas.
Kaum disabilitas juga meminta akses fasilitas umum yang ramah disabilitas. Serta kesetaraan akses pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
Pj Walikota Sorong pada momen ini turut menyampaikan bahwa pemerintah ingin menghapus stigma tidak peduli terhadap penyandang disabilitas. Pihaknya justru ingin mengajak bertemu disabilitas bersama OPD yang berurusan langsung dengan disabilitas. Sehingga apa yang menjadi tuntutan disabilitas bisa terakomodir.
Selain itu, Pj Walikota menyampaikan noken yang sebagai warisan dunia ini harus digulirkan setiap hari menjadi kebiasaan yang digunakan.
Masyarakat dihimbau agar noken masuk dalam muatan lokal (MULOK) di sekolah. Sehingga anak-anak memiliki ketrampilan dalam membuat noken.
Dalam pawai ini berbagai pesan disampaikan lewat spanduk dan poster yang berisi ajakan memakai noken. Serta pesan disabilitas harus dihormati dan dilindungi bukan dikasihani. sesampai di depan kantor gubernur, mereka juga menyampaikan aspirasi mereka kepada perwakilan gubernur.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/557863/penyandang-disabilitas-dan-komunitas-noken-sampaikan-pesan-keberagaman