Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor Bank Indonesia mencatat, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat cenderung mengalami pelemahan. Mata uang Garuda pada tanggal 3 Desember 2024 tercatat berada di level Rp15.950 per Dolar Amerika Serikat, nyaris menyentuh level RP16.000 per Dolar Amerika.

Mata uang Garuda sempat bertahan di level Rp16.000-an per Dolar Amerika Serikat dari pertengahan bulan April hingga awal Agustus 2024. Rupiah kembali mengalami penguatan dan meninggalkan level Rp16.000-an atau tepatnya di Rp15.952 per Dolar Amerika Serikat pada tanggal 8 Agustus 2024.

Konflik geo politik di kawasan Timur Tengah yang semakin meluas dan perang antara Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan, dinilai menjadi salah satu penyebab terganggunya aktivitas perekonomian global, termasuk Indonesia. Kondisi ini pun mendorong penguatan Dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya, sebab Dolar Amerika telah menjadi safe haven.