KOMPAS.TV - Wacana pemakzulan Gibran sejauh ini lebih bersifat politikal-simbolik ketimbang proses hukum serius. Para pakar mewanti-wanti agar penggunaan mekanisme konstitusional tidak menjadi alat politik tanpa dasar kuat.
Jadi, perlu dicermati apakah benar ada bukti hukum objektifjika tidak, ini bisa menjadi tekanan politik yang tak berujung.
Wartawan istana, Suhartono mengatakan sebaiknya DPR menyampaikannya hasilnya itu memenuhi syarat atau tidak. Dan sebaiknya Presiden dan Wakil Presiden sebaiknya bekerja seperti biasa tanpa memikirkan pemkazulan tersebut.
Simak secara lengkap penjelasannya bersama Wartawan Istana Harian Kompas 2004-2025, Suhartono di Podcast Istana & Presiden. Di sini https://youtu.be/MkhBR9acxtM?si=U9WhN0AaH1rgQ8Nf
Baca Juga Wartawan Istana Beberkan Fakta Pemakzulan Gibran dan Jokowi | Istana & Presiden di https://www.kompas.tv/talkshow/607356/wartawan-istana-beberkan-fakta-pemakzulan-gibran-dan-jokowi-istana-presiden
#gibran #wapresgibran #prabowo #istanapresiden #purnawirawan #pemakzulan #wapres
Digital Manager : Haris Mahardiansyah
EP: Anna Ariestania
Produser: Leiza Sixmansyah
Video Editor: Rizal
Grafis Thumbnail: Farhan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/607358/wapres-gibran-digoyang-pemakzulan-wartawan-istana-ada-cerita-masa-lalu-istana-presiden