MALANG, KOMPAS.TV - Surat edaran yang viral di media sosial ini berisi imbauan kepada warga yang memiliki bayi atau anak kecil serta anggota keluarga yang sakit atau lansia untuk menjaga jarak atau mengamankan sementara selama kegiatan karnaval. Di dalam surat tersebut juga diberitahukan bahwa sound system yang digunakan berkekuatan cukup keras atau sound horeg.



Ditemui di Kantor Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Sekretaris Desa, Ary Widy Hartono yang juga Ketua Panitia Karnaval bilang, surat edaran tersebut sebagai langkah antisipasi dari pihak desa dan panitia karnaval untuk kenyamanan bersama dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Menurutnya, surat edaran dibagikan sebelum pelaksanaan karnaval bersih dusun.



Karnaval sendiri digelar pada Rabu malam di sepanjang Jalan Raya Desa Donowarih. Meski menuai pro-kontra di media sosial, namun menurut Ary, selama pelaksanaan karnaval, masyarakat desa setempat mendukung kegiatan bersih dusun yang digelar dua tahun sekali dan kegiatan berlangsung aman.



"Awal mula himbauan yang viral di medsos itu memang sebagian dari kejadian kejadian sebelumnya kami juga dengar itu menginisiasi kami membuat surat," kata Ary.



Pemerintah Desa Donowarih sendiri menyebut, pihaknya hanya memfasilitasi masyarakat yang akan menggelar karnaval. Meski demikian, Ary Widy berharap karnaval dengan menggunakan sound horeg perlahan bisa dikurangi, dan di tahun berikutnya keberadaan sound horeg bisa dihilangkan.



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/607494/viral-surat-edaran-pemdes-warga-dihimbau-mengungsi-saat-karnaval-sound-horeg