JAKARTA, KOMPAS.TV - Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia menelusuri SPPG Gedong Yayasan Ameena Mulya Indonesia, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Dipo sebelumnya sudah menghubungi Kepala BGN Dadan Hindayana dan meminta izin untuk meliput. Tim Dipo juga berkontak dan bermaksud mewawancarai Kepala SPPG Gedong, Agatha, namun tidak ada respon lanjutan.
Saat tiba di lokasi, kondisi SPPG yang seperti ruko itu sudah sepi. Beberapa sisi dalam kondisi gelap, karena tidak ada aliran listrik. Dipo memasuki beberapa ruangan dan melihat langsung alat-alat yang dipakai untuk menyajikan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dari pandangan mata, nampak beberapa alat terlihat berkarat. Kondisi nampan makanan juga terlihat ada noda di beberapa sudut. Beberapa sudut juga terlihat kotor dan menggenang. Ada hairnet dan masker yang mestinya digunakan petugas saat proses pengolahan MBG. Hanya ada beberapa sisa bahan makanan yang dilihat Dipo.
Dipo juga mendatangi SDN 01 Gedong. Namun pihak sekolah tidak berkenan membahas insiden itu. Sejumlah orang tua siswa SDN 01 Gedong melarang anaknya mengonsumsi MBG, lantaran masih trauma anaknya keracunan.
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Agustinus Sirait menyebut program MBG harus dievaluasi secara menyeluruh. Mulai dari pengadaan makan, bahan baku, hingga penyajiannya.
Sebelumnya, sebanyak 22 siswa dari SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga keracunan paket Makan Bergizi Gratis, Selasa (30/9/2025). Para siswa yang sempat dilarikan ke rumah sakit, mengalami mual, pusing, hingga muntah, usai menyantap salah satu menu MBG, mie goreng, yang disebut berwarna pucat dan berbau tak sedap.
Saksikan selengkapnya di sini: https://youtu.be/oQ93HRr4fgo
#mbg #makanbergizigratis #prabowo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/621707/22-siswa-sdn-01-gedong-keracunan-mbg-komnas-pa-belum-ada-pertanggungjawaban-dipo-investigasi