Puisi Fileski Walidha Tanjung, Tema: Jaga hutan, literasi lingkungan, dan kearifan lokal
"Yang Terlambat Kita Baca"
Kita membaca bencana
pada halaman terakhir:
banjir bandang
yang menyeret nama-nama
tanpa sempat berpamitan.
Kita membaca
pada tubuh-tubuh pohon
yang terbaring tanpa nisan,
tapi kita tetap tak mau membuka
halaman pertama
tentang sebab kesalahan.
Leluhur kita pernah menulis
tentang pelajaran sederhana:
“Jangan pernah memiliki sifat serakah,
atau selalu meminta lebih.”
Namun buku itu
tak pernah masuk di kurikulum sekolah.
Hutan memanggil
dengan suaranya yang telah patah:
“Nak, belajarlah dari kami.
Yang tegak berdiri pun bisa tumbang
jika kalian mulai bermain-main
dengan dosa-dosa pada alam.”
Dan kita masih sibuk bertanya,
salah siapa, padahal kalimat paling jelas
adalah: selamatkan hutan, menyelamatkan manusia.
Magetan, 5-6 Desember 2025
Fileski Walidha Tanjung adalah penyair dan penulis kelahiran Madiun 1988. Aktif menulis puisi, esai, cerpen di berbagai media nasional.