ACEH, KOMPAS.TV - 3 pekan harus bertahan hidup diposko pengungsian tentu bukan hal yang mudah. Namun ini yang harus diterima oleh pengungsi di korban banjir bandang di Aceh Tamiang.

Fera salah satunya. Apalagi iya memliki sang bayi yang harsu ia rawat. Vera pun becerita betapa sulitnya mendapatkan bantuan untuk sang buah hati.

Posko pengungsian yang tak cukup menampung korban banjir, membuat sebagian korban banjir bandang di Aceh Tamiang terpaksa membangun tenda sementara, dengan terpal dan alas seadanya.

Kondisinya tentu memprihatinkan. Apalagi saat hujan, tenda mereka kerap basah dan berlumpur.

Namun ditengah kondisi yang serba sulit, warga Aceh Tamiang mulai menata kembali kehidupan dari nol. Potret inilah yang terlihat di Kuala Simpang.

Korban banjir mulai mencari penghasilan kembali dengan berjualan. Daganganya pun hanya diletakan dipinggir jalan karena toko mereka yang sudah rusak.

Aceh Tamiang jadi potret bagaimana warga korban banjir bandang kembali bangkit setelah bencana melanda mereka.

Bantuan jangka panjang dari pemerintah kini dinanti agar korban banjir bandang bisa kembali melanjutkan hidup.

Baca Juga TNI AU Terus Distribusikan Bantuan Korban Banjir Via Udara ke Desa-Desa Terisolasi di https://www.kompas.tv/regional/638036/tni-au-terus-distribusikan-bantuan-korban-banjir-via-udara-ke-desa-desa-terisolasi

#korbanbanjir #bantuan #bencanasumatera #pengungsi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/638038/3-pekan-korban-banjir-masih-tinggal-di-pengungsian-berharap-bantuan-makanan-dan-air-bersih