CILEGON, KOMPAS.TV - Kasus kematian anak politisi PKS di sebuah rumah mewah di Cilegon, Banten, belum menemui titik terang.
Setelah penyidik dari Polres Cilegon melakukan serangkaian penyelidikan, kini kasus tersebut diambil alih Polda Banten.
Pemeriksaan saksi diperluas ke seluruh individu yang dekat dan pernah bekerja di rumah korban.
Namun, polisi mengakui terdapat sejumlah kendala dalam pengungkapan kasus, mulai dari CCTV rumah yang rusak hingga hujan lebat yang menghilangkan banyak jejak di tempat kejadian perkara.
Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Purnawirawan Susno Duadji, menyebut CCTV sangat penting untuk mengungkap kasus pembunuhan.
Namun menurut Susno, jika CCTV rusak, penyidik masih dapat mengandalkan temuan di tempat kejadian perkara, seperti sidik jari dan DNA yang tertinggal.
Peristiwa tewasnya anak politisi PKS Cilegon terjadi pada Selasa, 16 Desember 2025. Saat itu, sekitar pukul 14.20 WIB, ayah korban, Maman Suherman, menerima telepon dari anak keduanya.
Dalam sambungan telepon tersebut, sang anak meminta pertolongan ayahnya. Mendapat kabar itu, Maman langsung meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan dan bergegas pulang ke rumahnya di Kota Cilegon.
Sesampainya di rumah, Maman mendapati anaknya sudah tergeletak di kamar dalam kondisi mengenaskan.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.
Investigasi yang dilakukan tim gabungan Polda Banten dan Polres Cilegon diharapkan dapat segera mengungkap kasus kematian anak berusia sembilan tahun tersebut hingga tuntas.
Baca Juga [FULL] Analisis Susno Duadji Soal Jejak Pelaku Pembunuhan Anak Politisi PKS di Cilegon di https://www.kompas.tv/regional/639994/full-analisis-susno-duadji-soal-jejak-pelaku-pembunuhan-anak-politisi-pks-di-cilegon
#anakpolitisi #pks #pembunuhan #cilegon
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/640046/teka-teki-kasus-pembunuhan-anak-politisi-pks-pemeriksaan-saksi-diperluas-sapa-pagi