Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan bisa mencapai 2,1 persen dari produk dometik bruto (PDB). Defisit ini melonjak dibanding tahun – tahun sebelumnya.
Pada 2016, defisit transaksi berjalan hanya 1,8 persen dari PDB. Sementara, pada 2015, defisit transaksi berjalan hanya 2 persen dari PDB.
Lonjakan defisit disebabkan penurunan surplus pedagangan nonmigas dan kenaikan defisit perdagangan migas dan jasa.
Lonjakan impor migas dan jasa ini terjadi di sepanjang kuartal IV tahun 2017.