Perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok memasuki babak baru. Perang mata uang yang merupakan dampak dari pemberlakuan tarif oleh Amerika Serikat. Tiongkok dituduh memanipulasi mata uang Yuan.
Pelemahan Yuan terhadap Dollar sudah terjadi selama 1 bulan terakhirsekitar 3,8 persen. Bahkan kalau dihitung dalam 2 bulan terakhir Yuan sudah melemah hampir 5 persen. Kemarin Yuan diperdagangkan mendekat 6,7 per dollar Amerika Serikat.
Pelemahan Yuan ditempuh oleh Bank Sentral Tiongkok agar barang-barang Tiongkok jadi murah dan ekspor tetap terjaga. Dan tentu untuk mengimbangi kenaikan harga karena adanya penerapan tarif oleh Amerika Serikat sebesar 500 miliar dollar Amerika Serikat.
Tiongkok membantah tuduhan ini. Namun fakta menunjukkan saat perang dagang dimulai Bank Sentral Tiongkok menyalurkan dana besar ke perbankan. Saat itulah yuan mulai terdepresiasi. Ini juga pernah dilakukan Tiongkok pada 2015 lalu dengan cara mengguyur cadangan devisa ke pasar.