Antonius Ratdomo Purbo, Sekretaris Badan Geologi Kementrian ESDM menjelaskan bahwa penyebab tsunami yang terjadi di Selat Sunda berasal dari longsor di tepian Anak Gunung Krakatau sebelah Barat Daya yang kemudian masuk ke laut. Bekas longsorannya juga terlihat sehingga longsor tidak terjadi di bawah laut melainkan di pereng atau tepian anak gunung.
Berdasarkan data dari instansi terkait jika dirangkumkan juga hasilnya sama, bahwa tsunami berasal dari longsoran di tepian anak gunung Krakatau yang kemudian masuk ke laut dan menyebabkan gelombang air laut.