Berupaya untuk mendapatkan ijazah SMAnya, Aldi Irpan mengadu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Aldi Irpan adalah anak petani bawang dari Desa Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang tidak diluluskan karena bersikap kritis terhadap kebijakan sekolah.