TRIBUN-VIDEO.COM - Studio Alam Gamplong merupakan sebuah desa wisata yang berjarak sekitar 16 km dari titik nol kilometer Kota Yogyakarta.
Di sana, berisi sejumlah bangunan replika konstruksi zaman kolonial Belanda.
Studio Alam Gamplong terletak di Pedukuhan Gamplong, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Gamplong sendiri merupakan sebuah desa wisata yang terkenal dengan industri kerajinan tenun tradisional yang masih menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Pembangunan Studio Alam Gamplong dimulai sejak bulan Desember 2017.
Tempat ini merupakan inisiatif dari pendiri perusahaan Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo.
Tekadnya yang besar dalam memberikan kontribusi bagi Indonesia, melahirkan sebuah ide untuk membuat studio alam ini, melalui pembuatan film sejarah besutan sutradara Hanung Bramantyo.
Studio Alam Gamplong didesain sedemikian rupa dengan mengambil setting abad ke-16 dan 17.
Tempat yang juga dijuluki sebagai Mini Hollywood Indonesia ini berisi replika Keraton Mataram di Pleret, Bantul yang juga dikenal dengan nama Keraton Kerto.
Berdiri di atas lahan sekitar 2,7 hektare, studio alam Gamplong berisi beberapa bangunan yang memvisualisasikan situasi dan kondisi di masa lampau.
Selain replika bangunan keraton, di Studio Alam Gamplong juga terdapat replika benteng VOC, kampung Belanda, Kampung Mataram, dan Pecinan.
Jam Operasional dan Fasilitas
Selain digunakan sebagai tempat syuting film, Studio Alam Gamplongg juga dibuka untuk umum.
Tempat ini dapat dikunjungi setiap hari, mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Untuk memasuki Studio Alam Gamplong, tidak ada tarif khusus, namun tersedia kotak di dekat pintu masuk dan pengunjung boleh membayar seikhlasnya.
Terdapat beberapa fasilitas yang tersedia di tempat ini, seperti tempat parkir, toilet, beberapa warung dan beberapa tempat istirahat.
Ada juga toko souvenir, kereta wisata, galeri dan workshop.
Studio Alam Gamplong pernah digunakan untuk syuting film Sultan Agung: The Untold Story dan Bumi Manusia.