DEMAK, KOMPAS.TV - Sebuah jembatan kayu, jalur alternatif di Desa Sido Gemah, Demak, Jawa Tengah, ambrol, akibat terdampak abrasi.
Akibatnya, warga yang akan menyeberang, harus menggunakan perahu rakit.
Panjang jembatan kayu, yang ambrol, kurang lebih mencapai dua puluh meter, dengan lebar jembatan kurang lebih tiga meter.
Keberadaan jembatan, penghubung jalur alternatif, antara Dukuh, Mondoliko dengan Dukuh Sodong, menuju Desa Sidogemah Sayung, sebenarnya di buat, untuk memperpendek jarak tempuh, menuju jalur Pantura.
Akibat ambrolnya jembatan, membuat warga sulit untuk menjalankan aktivitas.
Dampaknya sebagain warga ada yang menggunakan kapal rakit, sebagain warga lainya terpaksa menggunakan akses desa lain,yang jarak tempuhnya mencapai 5 km menuju jalur pantura sayung demak.
Jembatan tersebut merupakan jembatan penghubung antar Desa Bedono dan Desa Sidogemah Kecamatan Sayung.
\"Jembatan ini merupakan satu-satunya jalan penghubung warga Dukuh Mondoliko yang sekira terdapat 140 KK, namun akibat jembatan roboh sekira subuh tadi, pukul 05.00 WIB, warga mengandalkan pertolongan sementara, yaitu perahu blung,\" jelas Kades Bedono, Agus Salim di lokasi jembatan.