KOMPAS.TV - Pandemi corona memang membuat banyak hal berubah. Semua dilakukan demi menyiasati tercukupinya kebutuhan hidup, di saat ekonomi yang melesu.
Di Kebumen, Jawa Tengah, seorang penyelenggara jasa acara atau "event organizer" beralih profesi menjadi tukang cuci sepatu, akibat terhentinya sejumlah kegiatan acara.
Melihat peluang masih minimnya jasa cuci sepatu di Kebumen, Jawa Tengah, Dimas Raditya Candra Oktaviawan, menekuni bisnis ini selama pandemi corona.
Menjadi tukang cuci sepatu ia lakoni, setelah pandemi corona membuat jasa "event organizer" yang biasa ia kerjakan terhenti, karena sejumlah acara yang seharusnya ia gelar dibatalkan.
Menekuni jasa cuci sepatu dilakukan dimas setelah mempelajarinya melalui youtube.
Konsumen dimas, umumnya merupakan anak muda.
Dengan modal awal sebesar Rp 120.000, kini jasa cuci sepatu milik dimas sudah semakin dikenal. Dimas pun merekrut dua temannya untuk membantu usahanya.
Dalam sehari, dimas dan dua temannya, kini mampu melayani jasa cuci sepatu hingga dua puluh pasang per hari. Dengan tarif untuk sepasang sepatu mulai dari Rp 20.000 Rp 100.000