KOMPAS.TV - Berawal dari kebangkrutan usaha akibat pandemi covid-19, seorang pengusaha kuliner di Kabupaten Kediri menjadi sukses mendirikan usaha rak kayu.
Memanfaatkan limbah kayu, pengusaha tersebut kini mampu menghasilkan uang jutaan rupiah setiap bulan dari usaha rak buku dan baju.
Selama masa pandemi Covid-19, sudah banyak usaha yang gulung tikar.
Hal itulah yang juga dirasakan oleh Lingga Sumargo, warga Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Sejak 4 bulan lalu, usaha kuliner miliknya bangkrut akibat sepinya pembeli. Bingung dan kecewa, harus ia rasakan akibat tidak adanya pemasukan pendapatan.
Tuntutan untuk tetap menghidupi keluarga, memaksa bapak satu anak ini, berpikir keras mendapatkan ladang penghasilan lain.
Di tengah kebingungannya, lingga kemudian mencoba peruntungan dengan mengubah limbah kayu menjadi sebuah kerajinan.
Rak buku dan baju-lah yang kemudian menjadi salah satu produk yang ia hasilkan.
Untuk menarik pelanggan, Lingga pun terus melakukan inovasi.
Dalam proses pembuatanya, Lingga terlebih dahulu membakar kayu limbah yang akan digunakan untuk bahan produksi.
Hal itu dilakukan lingga agar rak buku dan baju yang dihasilkan memiliki nilai jual dan seni yang tinggi.
Akhirnya, setelah 3 bulan berjalan, usaha mulai membuahkan hasil.
Kini rak kayu dan baju hasil karya lingga , sudah terjual ke sejumlah daerah di Jawa Timur.
Bahkan, dalam satu bulan, kini lingga mampu meraup omzet 1 juta hingga 3 juta rupiah.
Untuk membuat satu buah rak buku dan baju, Lingga membutuhkan sedikitnya 10 batang limbah kayu, dengan waktu pengerjaan 1 hingga 2 hari.
Harga rak kayu yang ia buat berkisar 100 ribu hingga 500 ribu rupiah, tergantung ukuran dan kerumitan.