BATANG. KOMPAS.TV - Proses penyaluran puluhan ton beras ke 10.300 nelayan yang tersebar di seluruh Kabupaten Batang, berlangsung dengan tertib. Supaya tidak sampai menimbulkan kerumunan warga, pihak panitia hanya memperbolehkan koordinator perwakilan saja untuk mengambil di kantor HNSI.



Koordinator pengambil beras juga diwajibkan memakai masker dan saling menjaga jarak. Para ibu-ibu rumah tangga yang tengah mewakili pengambilan beras bantuan paceklik tersebut masing-masing mewakili 40 sampai 68 nelayan dengan menukarkan kupon. Mereka mengaku tidak keberatan saat pengambilan beras terlebih masih berlangsung pandemi Covid-19 yang tengah mewabah, sehingga tidak sampai menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.



Sementara itu ketua HNSI Kabupaten Batang mengatakan, kegiatan penyaluran beras hasil dari retribusi para nelayan selama ini pengambilanya tidak seperti biasanya bisa datang langsung. Namun karena masih mewabahnya virus corona, panitia sengaja hanya perwakilan saja yang boleh mengambil beras tersebut.



Sebanyak 60 ton beras akan dibagikan ke para nelayan dengan skema 3 tahap, supaya tidak menyebabkan kerumunan ditengah pandemi, sehingga muncul klaster baru penyebaran novel coronavirus disease 2019.


Sudah hampir sebulan ini para nelayan belum bisa berangkat melaut dikarenakan masih terjadi gelombang besar di laut jawa. Sehingga dengan adanya bantuan beras tersebut diharapkan bisa mengurangi beban hidup selama tidak berlayar.