JAKARTA, KOMPAS.TV - 3 srikandi pemulasaran jenazah covid 19 secara sukarela merawat jenazah covid 19 khusus perempuan di wilayah DKI Jakarta. Ketiga polwan tersebut berbagi cerita suka duka menjadi garda terakhir pejuang covid 19.
Adapun berita mengenai srikandi kelompok siaga bencana kota Padang Sumatera Barat yang menjadi penyemprot disinfektan di kawasan permukiman zona merah.
Lengkap dengan alat pelindung diri, para ibu penyemprot disinfektan secara sukarela bersiap melawan virus corona. Dan juga ada seorang ibu yang rela menjadi petugas kebersihan rumah sakit khusus covid 19 meski beresiko tinggi terpapar covid 19.
Di tengah pandemi, semua elemen masyarakat bergerak demi memutus rantai penyebaran covid-19, hingga ke pusat potensi penularan. Seperti 3 polwan, yang sukarela menjadi anggota tim pemulasaran jenazah covid-19.
Pandemi virus corona telah memakan ribuan korban jiwa di tanah air. Pengurusan jenazah pasien covid-19 pun, menjadi penting. Belum lagi banyak kasus penolakan jenazah covid-19 di beberapa daerah. Karenanya, ada srikandi-srikandi kepolisian yang sukarela, menjadi tim pemulasaran jenazah covid-19.
3 polwan dari Polda Metro Jaya contohnya, dengan ikhlas dan rasa kemanusiaan yang tinggi, mereka siap, mengurus jenazah pasien perempuan covid-19. Srikandi Kepolisian ini, adalah Bripka Rinna Arman dan Bripda Debi Tarigan juga, Bripda Khalda yang merasa prihatin dengan jenazah pasien covid-19 yang diurus secara berbeda. Dukungan keluarga jadi penyemangat di kala letih dan takut menyerang.
Semangat bertugas ketiga srikandi kepolisian ini, dilandaskan harapan untuk memulihkan Ibu Kota dari virus corona. Bukan waktu yang sebentar untuk terus mengurus jenazah. Alat pelindung diri (APD) menjadi tameng agar tidak tertular covid-19. Meski ada rasa takut, para polwan ini mengaku percaya diri tidak tertular. Karena sudah mengikuti protokol kesehatan.