JAKARTA, KOMPAS.TV - Kopi merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang punya peran penting di kegiatan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan databps, total produksi kopi yang dihasilkan Indonesia di 2019 mencapai 742.000 ton. Dan kebanyakan masih dihasilkan perkebunan rakyat.
Wilayah terbesar penghasil kopi di Indonesia. Masih didominasi wilayah di Sumatera.
Dari produksi Indonesia kebanyakan masih untuk pasar ekspor.
Nah di 2020 ini, rantai pasokan kopi Indonesia sudah bisa dipastikan terdampak pandemi covid-19.
Terutama angka penjualan, pasalnya baik konsumsi domestik maupun permintaan ekspor sama-sama turun.
Saat ini yang harus jadi PR bersama adalah bagaimana membuat kopi menjadi komoditas yang berkelanjutan.
Apalagi tantangannya besar, yaitu soal perubahan iklim. Sementara kopi sangat bergantung pada cuaca dan suhu udara di suatu negara.
Misalnya jenis Arabika. Akan tumbuh baik di cuaca yang dingin. Jenis ini tidak bisa bertahan lama di suhu udara panas karena akan terserang hama.
Dari total produksi kopi di Indonesia, kebanyakan masih digunakan untuk ekspor.
Negara tujuan ekspor terbesar saat ini adalah Amerika Serikat, lalu Malaysia, Italia, Mesir, dan terakhir Jepang.
Namun jika dibang rata-rata dunia, indonesia masih jadi eksportir kopi nomor 8 dunia, bahkan kinerjanya tertinggal dari vietnam.
Padahal sebenarnya dari kualitas dan rasa, kopi Indonesia ga kalah dari kopi Vietnam.
Meski bukan komoditas unggulan ekspor, mencari peluang lewat pasar ekspor pun masih terbuka luas.
Apalagi ngopi sekarang seperti sudah jadi kebutuhan sehari-hari buat kebanyakan masyarakat dunia.
Nah yang harus diperbaiki tentu adalah bagaimana para petani kopi bisa memenuhi standar ekspor kopi dunia.
Salah satu caranya adalah membranding para petani kopi, dan mendorong petani masuk dunia digital.