BEKASI, KOMPAS.TV - Perajin tahu tempe di Bekasi, Jawa Barat menghentikan sementara aktivitas produksi mereka akibat kenaikan harga bahan baku kedelai.
Penghentian produksi juga dilakukan setelah adanya surat edaran dari Pusat Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Puskopti).
Surat edaran tersebut mulai berlaku sejak hari Jumat (1/1/21) lalu hingga hari Minggu (3/1/21).
Di Bekasi, harga kedelai naik dari Rp 7.200,- per kilogram menjadi Rp 9.300,- per kilogram.
Seorang pengusaha tahu tempe rumahan di Ciputat, Tangerang Selatan, akan menaikkan harga jual. Hal ini dilakukan imbas harga bahan baku kedelai yang cukup mahal.
Tidak hanya itu, olahan kedelai lainnya pun ikut mogok seperti susu kacang kedelai. ini karena menghargai para pengusaha tempe yang sendang terpukul karena kenaikan bahan baku tersebut.
Awalnya para pengusaha tahu tempe sepakat untuk mengurangi ukuran tempe. Namun setelah harga jual dinaikan, ukuran tahu tempe kembali seperti semula.
Mahalnya harga kedelai juga membuat stok tempe dan tahu menjadi langka di pasaran. Kelangkaan tahu dan tempe di pasaran dirasakan salah satu pedagang warung tegal di Jakarta.
Tak hanya langka, harga tempe dan tahu pun menjadi mahal. Pedagang warteg pun terpaksa tidak menyediakan menu tempe dan tahu.