KEDIRI, KOMPAS.TV Selama pandemi corona tidak sedikit usaha masyarakat terdampak hingga harus beralih profesi.
Hal ini juga dialami salah satu warga di kecamatan Pesantren kota Kediri.
Berawal dari bisnis katering yang tidak bisa dilanjutkan di kala pandemi, Olief Roifah akhirnya menjual keripik daun kelor.
Siapa sangka pohon kelor di belakang rumahnya, malah memberikan ide kreatif, bahkan berbuah manis.
Olief pun mulai mengolah daun kelor menjadi keripik.
Proses pembuatan kripik daun kelor ini tidak jauh berbeda dengan keripik pada umumnya.
Semua bahan seperti tepung dan gula dicampur dengan daun kelor yang telah dihaluskan.
Setelah itu, adonan dicetak dan digoreng barulah keripik daun kelor siap dikemas dan dijual.
Selama 3 bulan berjalan menjual keripik daun kelor, serta memanfaatkan pemasaran lewat media sosial, Olief menuai hasilnya.
Dalam sebulan penjualan, omzetnya mencapai jutaan rupiah.
Bahkan hasil jualan dapat menghidupi kebutuhan untuk ketiga anaknya.
Satu bungkus keripik daun kelor dijual dengan harga Rp 8 ribu.
Bangkit dari kebangkrutan, lewat kegigihan dan tekad pantang menyerah, usahanya kini semakin diminati pembeli.