KOMPAS.TV - Urusan kudeta di Partai Demokrat ternyata belum selesai jadi perbincangan publik.
Meski sudah ada bantahan demi bantahan juga klarifikasi, baik dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, maupun para mantan petinggi Demokrat.
Kabar yang terbaru, pernyataan Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan Partai Demokrat, Herman Khaeron, soal ada duit sebesar Rp 100 juta per Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang dijanjikan pihak yang ingin menjadi Ketua Umum Partai Demokrat menggeser posisi Agus Harimurti Yudhoyono.
Ini pengakuan beberapa pimpinan cabang yang diajak bertemu pihak luar Demokrat menyusun langkah mengganti Agus.
Dari tudingan itu, sekali lagi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah, ikut campur dalam urusan internal Demokrat.
Apalagi bila dikaitkan dengan langkahnya menuju Pemilihan Presiden 2024.
Menurut Moeldoko, pertemuan dengan Pengurus Demokrat cuma pertemuan biasa. Kata Moeldoko, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga pernah menerima kedatangan Pengurus Demokrat.
Yang meradang dituding, juga dari internal Partai Pemenang Pemilu 2009. Sekjen Demokrat Periode 2005 hingga 2010, Marzuki Alie, menyebut telah menghubungi langsung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono demi meminta pembuktian.
Marzuki bahkan mengancam akan membawa tudingan ini ke ranah hukum, jika DPP Demokrat tidak dapat membuktikan kebenarannya.