KOMPAS.TV - Mutasi virus covid-19 dikhawatirkan terus terjadi.

Beberapa di antaranya wajib diwaspadai karena berpotensi bisa mengelabui tes PCR. Termasuk, varian B117 yang sudah ditemukan di tanah air.

Mantan direktur WHO Asia Tenggara menyebut, beberapa varian bahkan bisa membuat alat tes PCR seakan tidak berfungsi mendeteksi varian ini.

Berdasarkan data badan kesehatan dunia atau WHO , sedikitnya ada 3 varian virus corona yang harus diberi perhatian lebih yakni varian B117 asal Inggris yang sudah ditemukan di beberapa daerah di tanah air. Varian ini lebih mudah menular ketimbang virus covid-19 biasa.

Selanjutnya adalah varian B1351 yang ditemukan di Afrika Selatan. Para ahli menyebutnya sebagai varian raja karena bisa memicu reinfeksi hingga menurunkan efikasi pada vaksin covid-19.

Dan terbaru, varian P1 yang pertama kali ditemukan di Brasil. Varian yang juga sudah ditemukan di Asia ini disebut bisa menghindari sistem antibodi yang diprovokasi oleh vaksin covid-19.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menuturkan, selain mutasi virus Corona saat ini menjadi perhatian Indonesa serta dunia.

Varian B117 itu sudah dilaporkan di 70 negara. Kemudian varian dari Afrika juga sudah dilaporkan lebih dari 20 negara serta varian P1 sebut sebagai Brazil sudah ditemukan lebih dari 30 negara.

"Tentunya yang harus kita lakukan adalah memperkuat surveilans seperti memperkuat pintu masuk ke Indonesia baik udara maupun laut," terang dia.

Terkait mutasi baru virus corona, simak dialog bersama Guru Besar FK UI, Prof. Tjandra Yoga.