PONTIANAK, KOMPAS.TV - Dua organisasi islam terbesar di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Kalbar, mengajak masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan saat pelaksanaan ibadah shalat berjemaah di masjid.
Dalam konferensi persnya, Ketua Pimipinan Muhammadiyah Kalbar, Pabali musa, mengajak seluruh kader dan masyarakat untuk taat protokol kesehatan, dalam pelaksanaan ibadah di bulan suci ramadan.
Misalnya, shalat berjemaah di masjid bagi kawasan yang tidak ada keterjangkitan, boleh melaksanakan shalat secara berjamaah, akan tetapi shalat harus berjarak, memakai masker, dan membatasi jumlah jemaah maksimal 30% dari kapasitas ruang masjid, dan arahan dari pemerintah setempat. Sementara bagi yang sakit dianjurkan shalat di rumah.
Sementara itu, Sekjen Nahdlatul Ulama, Hasyim, menyatakan hal senada untuk memperhatikan protokol kesehatan saat shalat berjamaah.
Selain itu, masjid juga diminta untuk memperhatikan protokol kesehatan dengan menyiapkan tempat cuci tangan, shaf yang diatur jaraknya, hingga mewajibkan jamaah menggunakan masker.
Baik Muhammadiyah maupun NU, menyatakan sepakat mendukung program pemerintah untuk menyukseskan vaksinasi. Kedua organisasi ini juga menegaskan, vaksin saat puasa tidak membatalkan puasa. Selain itu, jadikan momen ramadhan untuk memperbanyak ibadah dan berdoa agar pandemi segera berakhir.