KOMPAS.TV - Utang luar negeri Indonesia terus menebal.
Bank Indonesia mencatat Februari kemarin, Utang Luar Negeri Indonesia menyentuh 422,58 Miliar Dollar Amerika Serikat.
Angkanya tumbuh 0,3 persen secara bulanan, serta 4 persen secara tahunan.
Penambahan utang datang baik dari sisi pemerintah maupun swasta.
Utang luar negeri pemerintah tumbuh 4,6 persen secara tahunan pada Februari lalu menjadi 209,2 miliar dollar.
Terbesar, yakni 17 persen dipakai pada sektor administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Diikuti dengan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Hal ini sejalan dengan upaya percepatan vaksinasi dan penanganan dampak pandemi covid-19.
Sementara dari sisi swasta, nominal utang luar negeri mencapai 210,5 miliar dollar.
Penguatan utang lebih banyak di-dorong oleh utang dari perusahaan bukan lembaga keuangan yang mendominasi utang dengan total 165,63 miliar dollar. Salah satunya adalah karena penerbitan obligasi global korporasi di sektor pertambangan.
Secara keseluruhan BI menyebut nominal utang luar negeri Indonesia masih tetap terkendali, dengan rasio terhadap PDB sebesar 39,7 persen.