JAKARTA, KOMPAS.TV - Kain dengan pola bahan alami atau dikenal ecoprint terus menggeliat. Baik secara kelompok maupun perseorangan. Namun setiap kain ecoprint yang dihasilkan memiliki kekhasan maupun keunikan masing-masing. Seperti salah satu produsen kain ecoprint yang mengusung konsep semak belukar dalam berkarya. Tampilan pola semak belukar dengan berbagai daun membuat kain ecoprint makin terlihat natural.
Adalah Dewi Crhtika Sari yang berkreasi dengan berbagai daun untuk menghasilkan kain ecoprint berpola seperti semak belukar hutan. Menurutnya tidak ada aturan baku dalam menata daun atau membuat pola dengan teknik ecoprint pada kain.
"Suka-suka perajinnya. Tapi kalau saya konsep penataan daun lebih ke semak belukar. Satu kain menggunakan aneka ragam daun yang ditata. Hasilnya kalau dilihat seperti semak belukar hutan," katanya.
Dengan konsep semak belukar dia menggunakan berbagai daun di lingkungan sekitar. Mulai dari daun andalan yang kerap digunakan para perajin seperti daun jati dan lanang hingga daun-daun liar seperti pakis dan jarak. Sebelum diterapkan pada kain, daun bisa ditreatment menggunakan tanin maupun tunjung. Namun dapat juga diterapkan langsung pada kain.
Dia mengatakan dalam membuat kain ecoprint menggunakan teknik botanical printing memakai dua kain yakni kain utama dan kain blanket. Caranya pertama kain utama harus dihilangkan dari sisa-sisa produksi pabrik untuk menghilangkan debu-debu dengan direndam. Kemudian kain diproses mordant agar pori-pori terbuka dan siap menerima warna dengan cara diren