Belanja online saat ini sudah menjadi tradisi mayoritas masyarakat di Indonesia. Mudah, cepat dan praktis menjadi alasan seseorang belanja online. Apalagi, banyak promo yang bisa didapat melalui belanja online.

Di masa pandemi, tren belanja online terus meningkat. Sejak pembatasan jarak diumumkan, penggunaan aplikasi belanja mengalami kenaikan hingga 300 persen. Aplikasi yang banyak digunakan adalah aplikasi belanja yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari, juga aplikasi khusus jual-beli barang bekas.

Tahun lalu, masyarakat yang berbelanja online membayar dengan sistem CoD persentasenya mencapai 13,45 persen, menempati posisi ketiga. Sedangkan kebiasaan yang paling umum ialah transfer bank dengan persentase 49 persen, transaksi internet banking 21,4 persen.

Meskipun berada di posisi ketiga, namun potensi kesuksesan sistem CoD juga cukup besar. Terbatasnya area yang bisa dijamah karena mereka hanya mengandalkan jasa kurir lokal atau dengan mempekerjakan staf. Keterbatasan kurir membuat jangkauan yang dijangkau tidak bisa terlalu luas.

Seperti apa tren bayar di tempat pada masa yang akan datang dan bagaimana perusahaan jasa layanan online mengantisipasi hal ini?

Bersama:
1. Direktur Kurir dan Logistik PT POS Indonesia, Charles Sitorus
2. Founder Brand Machine 56, Rajaya Yogaswara
3. Dosen Universitas Multimedia Nusantara, Zaroni

Moderator:
Poppy Zeidra

Simak Katadata Forum Virtual Series
Selasa, 14 Juli 2020 | 10.00 - 11.30 WIB