MALANG, KOMPAS.TV-Pengakuan penggali makam covid yang honornya belum dibayar serta jadi korban pungli kembali muncul.
Kali ini cerita datang dari Suhari (66), seorang juru kunci di Makam Pandanwangi Blimbing Kota Malang.
Pria yang sudah menjadi penggali makam selama 19 tahun ini bercerita, sejak awal pandemi sudah 40 pemakaman covid yang menggunakan jasanya untuk menggali liang kubur.
Terkait adanya honor untuk penggalian makam covid, Ia mengaku tidak mengetahuinya.
Suhari juga pernah bertanya pada petugas, dan mendapat jawaban terkait tidak adanya honor.
Ia menuturkan, dari 40 pemakaman covid yang memakai jasanya, baru tiga penggalian yang dibayarkan.
Itupun dipotong sebesar Rp 200 ribu untuk tiap pemakaman.
"Hanya tiga di waktu itu tujuh makam, terbayar tiga makam saja. Tidak ada sampai sekarang, total 30-40 makam, Kata petugas yang antar uang ke saya bilang, diambil bosnya Rp 100 ribu terus dia minta beli untuk rokok Rp 100 ribu per makam. Jadi sisanya Rp 550 ribu yang dikasih ke saya" cerita Suhari pada Kompas TV, Sabtu (04/09/2021).
Selain itu Suhari juga menunjukkan beberapa makam covid yang tidak rapi, dan nisan yang ambles.
Petugas disebutnya terkesan asal-asalan dalam memakamkan.
Ia pun kerap kali membenarkannya lagi setelah beberapa hari.
"Asal-asalan, itu ada njenengan lihat sendiri, merapikan sendiri saya. Kadang nyuruh orang saya kasih uang rokok" tutupnya.
#dugaanpungli #pemakamancovid