TASIKMALAYA, KOMPAS.TV - Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun terakhir di tanah air. Membuat kelompok usaha tenun sutera alam Mardian Putera, di Kampung Karanganyar, Desa Cipondok, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, tetap bertahan.
Selama pandemi, pemasaran kain sutra tradisional yang diproduksi dengan alat tenun sangat sederhana itu, mengalami penurunan hingga 70 persen. Selain itu kebun murbai yang menjadi media pakan ulat dilanda kekeringan sehingga produktivitas daun menurun.
Kini peluang usaha yang di rintis sejak tahun 1997 mulai kembali bangkit. Pesanan dari luar daerah seperti Bandung, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta beberapa dari luar daerah mulai berdatangan.
Kain tenun sutra asli Tasikmalaya tersebut, telah banyak dipesan oleh para desainer ternama Indonesia, untuk dijadikan baju selendang, hingga pakaian setelan kebaya batik, serta berbagai motif pakaian lainnya. Untuk harga jual kain sutra sangat bervariatif, mulai dari 600 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung motif dan jenisnya.
Jenis kain tenun sutra yang diproduksi ada 4 jenis diantaranya, jenis sulam, bulu, organdi , serta jenis bulu bata.
Untuk lebih tahu berita terup date seputarJawa Barat, bisa klik link di bawah .
IG:https://www.instagram.com/kompastvjabar/
Youtube:https://www.youtube.com/c/kompastvjaw...
Twitter:https://www.twitter.com/kompastv_jabar/
Facebook:https://www.Facebook.com/kompastvjabar/
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/215117/perajin-kain-tenun-sutra-di-tasikmalaya-kembali-bangkit