PONOROGO, KOMPAS.TV - Untuk menyelamatkan generasi putus sekolah, serta mengurasi potensi kerusakan alam karena limbah. Sebuah yayasan di Ponorogo, Jawa Timur, membuka sekolah peternakan gratis untuk para siswa yang putus sekolah.
Para siswa dapat bersekolah pada siang hari, setelah menyelesaikan aktifitas berternak.
Sedikitnya 44 siswa yang sebelumnya putus sekolah, saat ini kembali sekolah melalui program sekolah gratis yang digelar di Desa Pudak Wetan, Ponorogo. Para siswa ini, sebagian besar adalah para pemuda berusia 19 hingga 21 tahun yang putus sekolah pada jenjang SMP.
Mereka umunya terpaksa putus sekolah, karena tinggal di pelosok Ponorogo dan akses ke sekolah terlalu jauh. Serta putus sekolah karena bekerja membantu para orang tua berternak sapi perah.
Setelah 5 tahun putus sekolah, para pemuda ini akhirnya dapat kembali sekolah di SMK Peternakan secara gratis. Selain mendapat teori, para siswa juga dapat praktek cara pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk.
Para siswa ini pun antusias, karena sekolah formal ini digelar pada siang hari. Setelah para siswa selesai membantu orang tua mengurus ternak di pagi hari, seperti mencari rumput, membersihkan kandang hingga memerah sapi.
Pihak yayasan sengaja menggelar sekolah gratis ini karena prihatin dengan tingginya angka putus sekolah. Selain itu, untuk memberikan pendidikan secara langsung cara pengolahan limbah kotoran binatang, sehingga potensi kerusakan alam bisa dicegah sedini mungkin. Apalagi, ijasah dari sekolah ini nantinya juga menginduk pada SMK Pemda Ponorogo.
Di Kecamatan Pudak Ponorogo, ada sekitar 6500 ekor sapi perah, dalam sehari menghasilan kotoran mencapai 90 ton lebih. Yang jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi merusak alam sekitar.
#beritaponorogo
#smkpeternakan
#sekolahgratis
#putussekolah
#sapiperah
#limbahternak
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/216748/smk-peternakan-gratis-bagi-siswa-putus-sekolah