JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan daerah untuk percepatan vaksinasi.
Koordinasi dilakukan agar vaksinasi selesai sesuai target dengan terpenuhinya kebutuhan stok vaksin.
Saat ini Indonesia menggunakan enam jenis vaksin Covid-19 dan vaksin Covid-19 Bio Farma yang menggunakan bahan baku dari Sinovac dan diolah di dalam negeri.
Enam vaksin tersebut diantaranya vaksin Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.
Masyarakat tak perlu pilih vaksin untuk percepatan vaksinasi sebagai cara untuk mencapai kekebalan komunal agar seluruh kegiatan masyarakat bisa kembali pulih.
Jika dilihat capaian vaksinasi Indonesia mulai Januari hingga Juli 2021 sudah mencapai 50 juta dosis.
Sementara itu selama 7 minggu selanjutnya hingga 31 Agustus 2021 mencapai 100 juta dosis, kini hingga 5 Oktober mencapai 150 juta dosis.
Dengan laju vaksinasi ini, perkiraan akhir Desember 2021 bisa mencapai 300-325 juta dosis dan Januari 2022 mencapai 350-400 juta dosis untuk memenuhi vaksinasi 416 juta dosis.
Hingga 5 Oktober 2021, 94.939.217 penduduk telah menerima vaksin dosis pertama sedangkan 53.656.921 penduduk telah mendapatkan vaksin dosis kedua dari target 208.265.720 penduduk.
Pemerintah mengimbau kepada masyarakat yang masuk dalam kategori sasaran vaksin namun belum divaksin segera mendaftarkan diri ke fasilitas vaksin terdekat.
Selain itu bagi masyarakat yang telah divaksin baik dosis pertama atau kedua diharapkan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan agar dapat melindungi diri sendiri dan orang lain secara maksimal.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/219280/demi-percepatan-vaksinasi-masyarakat-diminta-jangan-pilih-pilih-vaksin-covid-19