PONOROGO, KOMPAS.TV - Sempat terseok karena pandemi, bisnis kelinci pedaging dan kelinci kontes di Ponorogo, Jawa Timur, kini kembali bergeliat. Permintaan kelinci anakan dan hias, saat ini mulai meningkat, sementara, permintaan daging kelinci masih rendah.
Salah satu usaha budidaya kelinci yang kini mulai bergeliat, adalah peternakan milik Sugiarto, di Kelurahan Purbosuman, Kecamatan Kota, Ponorogo.
Puluhan ekor kelinci miliknya sempat diobral karena pandemi beberapa waktu lalu. Penjualan dan kebutuhan pakan tak seimbang, sehingga harus dijual murah.
Namun kini perlahan mulai bergeliat lagi. Tak hanya memelihara beragam kelinci hias dan kontes, Sugiarto juga menernak kelinci pedaging. Bahkan, kelinci anakan usia sebulan hingga dua bulan kini mulai banyak diminati untuk kelinci hias. Ada jenis anggora, lop, rex, New Zealand hingga Netherland.
Harganya pun beragam, mulai 30 ribu per-ekor hingga ratusan ribu rupiah per ekor. Tergantung jenis dan ukuran.
Bisnis yang telah 8 tahun digeluti sugiarto dan keluarga ini, kini mulai bergeliat setelah terdampak pandemi. Dalam sepekan, Sugiarto mampu menjual puluhan ekor di pasar lokal hingga luar daerah. Sementara, untuk kelinci pedaging, serapan pasarnya masih rendah. Karena sejumlah tempat wisata yang biasanya menjadi tempat berjualan sate maupun olahan daging kelinci, belum sepenuhnya buka.
#beritaponorogo
#kelincihias
#kelincipedaging
#kelinciras
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/222795/pasang-surut-budidaya-kelinci-hias