KOMPAS.TV - Bupati Lumajang meminta warga yang tidak berkepentingan untuk menjauh dari wilayah terdampak awan panas semeru.
Pasalnya, kondisi itu dinilai menghambat tim SAR dalam menangani tanggap darurat bencana.
Kamis (09/12) pagi, Bupati Lumajang turun ke jalan Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Satu persatu kendaraan warga yang tidak berkepentingan diminta untuk balik arah oleh bupati. Ia melarang warga untuk masuk ke daerah bencana.
Baca Juga Bicara Soal Identifikasi Korban Bencana Semeru, Bupati Lumajang: Kebanyakan Petambang di https://www.kompas.tv/article/240189/bicara-soal-identifikasi-korban-bencana-semeru-bupati-lumajang-kebanyakan-petambang
Pasalnya, banyaknya kendaraan warga yang tidak berkepentingan menghambat tim SAR yang sedang bekerja.
Di lokasi ini, tim SAR tengah membersihkan material Semeru dan pembukaan jalan yang terdampak bencana.
Untuk menjaga keamanan serta kelancaran penanganan di lokasi bencana, polisi dan tim SAR gabungan menyekat akses menuju lokasi terdampak guguran lava dan awan panas Gunung Semeru.
Salah satunya di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Setiap kendaraan yang melintas diperiksa untuk mengetahui kepentingan mereka. Bagi warga yang tidak berkepentingan diminta untuk balik arah.
Namun, penyekatan ini sempat membuat pengungsi bersitegang dengan petugas di lapangan yang berjaga di akses jalan yang melintasi Sungai Besuk Kobokan, Lumajang.
Ketegangan akhirnya dapat diredakan setelah polisi memberikan pengertian jika penutupan dilakukan untuk mengantisipasi gangguan saat pencarian korban.
Pengungsi ini hendak kembali rumahnya untuk menyelamatkan barang-barang berharga milik mereka.
Selama ini polisi mengizinkan warga melintas untuk mengambil barang-barang tetapi selepas jam tiga sore.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/240428/bupati-lumajang-halau-warga-masuk-wilayah-terdampak-awan-panas-semeru